Aktivitas flu terus megalami peningkatan hingga hari ini. Influenza tidak lagi dianggap penyakit ringan karena sudah menjadi perhatian setiap negara. Saat ini influenza banyak menyerang anak-anak dan manula, bahkan ditemukan sembilan anak di Amerika Serikat meninggal akibat wabah tersebut. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sepekan terakhir terdapat sembilan anak yang meninggal akibat flu. Hal tersebut menambah jumlah kematian anak-anak akibat wabah flu menjadi 29 orang. Selain itu, CDC mencatat, anak-anak dan manula meningkat secara signifikan berdasarkan pelaporan terbaru edisi 11 Januari 2012, sebagaimana dilansir EmaxHealth, Minggu (20/1/2013).

Pada dasarnya, menurut data dari CDC, vaksinasi flu yang menawarkan perlindungan tetap dapat memungkinkan seseorang terjangkit influenza. Hal tersebut disebabkan karena biasanya seseorang terlebih dahulu terkena flu sebelum mendapatkan vaksinasi. Tubuh memerlukan waktu selama dua pekan untuk mengembangkan vaksinasi. Alhasil, banyak orang yang terlanjur terjangkit influenza sebelum melakukan vaksinasi.

Selain itu, untuk sebagian orang, vaksinasi influenza tidak efektif. Mereka akan tetap terkena flu meskipun telah divaksinasi. Kemampuan vaksinasi flu tergantung pada kondisi kesehatan dan usia seseorang. Secara umum, vaksinasi influenza baik digunakan oleh anak-anak dan dewasa muda. Beberapa orangtua kurang mengembangkan kekebalan tubuh dari vaksinasi tersebut.

CDC juga menambahkan, produksi vaksinasi sedang diperbanyak. Awalnya, produsen menghasilkan 135 juta dosis vaksin flu setiap pekan dan ditingkatkan menjadi 145 juta setiap pekan. Pada 11 Januari 2013, sebanyak 129 juta vaksin flu didistribusikan. CDC juga menggalakkan para medis untuk merekomendasikan vaksinasi flu pada pasien karena musim flu masih berlangsung hingga kini.