Makalah Kebutuhan Dasar Rasa Aman dan Nyaman (Nyeri)



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang Kebutuhan Dasar Manusia Rasa Aman dan Nyaman (Nyeri).
Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi eliminasi. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll.
Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah kebutuhan dasar eliminasi pada manusia. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya. yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi temanteman dan kami khususnya.


Banyumas, 19 November 2013

Penyusun





DAFTAR ISI
Kata pengantar ....................................................................................................... 1
Daftar isi ............................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 3
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengerti dan Fisiologi Nyeri .................................................................... 4
B.Makna dan Persepsi Nyeri  ................................................................................. 7
C.Toleransi dan Reaksi Nyeri ................................................................................ 8
D. Jenis dan bentuk Nyeri ...................................................................................... 9
E. Faktor yang mempengaruhi nyeri .................................................................... 12
F. Mengukur Intensitas Nyeri .............................................................................. 13
G. Asuhan Keperawatan ........................................................................... 14
H. Diagnosa Keperawatan ........................................................................... 16
I. Implementasi ......................................................................................... 17
J. Management Nyeri ................................................................................... 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 26
B. Saran ................................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1                     LATAR BELAKANG
Belakangan ini, kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang membuat ketidak nyamanan dalam hidup kita,sebagian dari individu merasa tidak kwatir terhadap nyeri,dan sebgian individu merasa cemas,takut terhadap nyeri itu.banyak diantara individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak nyamanan ini,untuk itu saya membuat makalah ini, untuk memberi petunjuk bagi pembaca dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan yaitu nyeri.
1.2            TUJUAN
Makalah ini betujuan untuk menerangkan, membuktikan, menjelaskan, serta menerapkan konsep dasar nyeri dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan.
1.3            MANFAAT
Menambah wawasan tentang konsep dasar nyeri dan  menerapkan dalam kehidupan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1       PENGERTIAN
Muenurut LONG,1996 ,Nyeri adalah perasaan yang tidk nyaman,sngt subjektif ,dan hanya orng yang mengalami yang dapt mengungkapkan dan menjelaskanya perasaan tersebut. Menurut PRIHARJO,1992, perasaan tidak nyaman baik ringan maupun berat
2.2       FISIOLOGI NYERI
Bagaiman nyeri merambat dan di persepsikan oleh individu masih belum sepenuhnya di mengerti.akan tetapi, bisa tidaknya nyeri diraskan dan hingga derajat mana nyeri tersebut mengganggu di pengaruhi oleh interaksi antaras sistem algesia,transmisi saraf serta insiterpretasi stimulus. http://3.bp.blogspot.com/_7yh7JzbaJ1c/TCrRyZ8BlvI/AAAAAAAAAAM/3bYWivh0_MM/s200/nyeri-pathways.jpg
http://beequinn.files.wordpress.com/2012/10/fisiologi-nyeri.jpg
*    Nosisepsi
Reseptor yang bertugas merambat sensasi nyeri disebut nosiseptor, nosiseptor merupakan ujung-ujung saraf perifer yang bebas.reseptor nyeri tersebut dapat di rangsang oleh stimulus mekanisme, suhu, atau kimawi, sedangkan proses fisiologi terkait nyeri di sebut nosisepsi.
 Prose tersebut Terdiri atas  4 fase:
·                     Ø Transduksi adanya rangsangan yang membahayakan(bhn kimia, suhu, listrik) memicu pelepasan mediator biokimia yang mensensitisasi nosiseptor
·                     Ø Transmisi, fase ini terdiri dari 3 bagian:
Pada bagian pertama: nyeri merambat dari Seraput saraf perifer ke medula spinalis.serabut nosiseptor yang terlibat adalah serabut C, yang mentransmisikan nyeri tumpuldan menyakitkan .dan serabut A-delta yang mentransmisikan nyeri tajam.
Bagian ke dua:transmisi nyeri dari Medula spinalis ke otak dan talamus melalui spinotalamic tract (stt) yang membawa informasi mengenai sifat dan lokasi dari stimulus ke stimulus.
Bagian ke tiga:sinyal dari stimulus tadi di teruskan  ke korteks sensor motorik,tempat nyeri di persepsikan.
·                     Ø Persepsi,pada fase ini kita mulai menyadari adanya nyeri ,sehingga munculnya berbagi prilaku kognitif untuk mengurangi komponen sensorik,dan afektif nyeri
·                     Ø Modulasi(sistem desenden) pada fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal-sinyal ke medula spinalis ,dan melepaskan subtansi (opioid,serotonin, )yang akan menghambat impuls aseden yang membahayakan di bagian medula spinalis

*    Teori gate kontrol
Banyak teori yang menjelaskan fisiologi nyeri ,namun yang paling sederhana adalah teori gate control(Melzeck dan well)
Teori ini menjelaskan bahwa subtansi gelatinosa pada medula spinalis bekerja layaknya pintu gerbang yang memungkinkan atau menghalangi masuknya implus nyeri ke otak.
Berikut Teori Transmisi Nyeri
JENIS TEORI

RESPON FISIOLOGI

PEMISAHAAN(SPEcifity)

Resepror nyeri tertentu akan menyalaurkan implus sraf nyeri ke otak,proses ini tdk memperhitungkan aspek fisiologi persepsi dan respon nyeri

Pola(pattem)

Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk termasuk aspek fisiologi

Teori gate control

Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk termasuk aspek fisiologi

Transmisi dan inhibisi

Stimulus yang mengenal nosiseptor memulai transmisi implus saraf.inhibisi implus nyeri menjadi efektif oleh adanya : 1)implus menuju serabut  besar yang membelok implus pada searbut serabut lambat 2)sistem supresif oplat endogen

2.3       MAKNA NYERI
·                     Berbahaya atau merusak
·                     Menunjukan adanya komplikasi (infeksi)
·                     Memerlukan penyembuhan
·                     Menyebabkan ketidak mampuan
·                     Merupakan hukuman akibat dosa
·                     Merupakan sesuatu yang harus di tolerensi
2.4       PERSEPSI NYERI
Persepsi nyeri, tepatnya pada area korteks (fungsi evaluatif kognitif)muncul akibat stimulus menuju saraf spinnotalamikus dan talamiko kortikalis.


Bersifat:
§   Objektif
§   Sangat kompleks
§   Persepsi nyeri bisa berkurang atau hilang pada periode stes berat atau emosi
Contoh: penderita luka bakar derajat III tidak akan merasa nyeri walaupun cederanya sangat hebat.
2.4       TOLERANSI NYERI
Toleransi terhadap nyeri terkait dengan intensitas nyeri yang membuat seseorang mampu menahan rasa nyeri seblum minta pertolongan.
Toleransi yang tinggièindividu mampu menahan nyeri yang berat sebelum mencari pertolongan
2.6       REAKSI NYERI
Setiap orang memberikan reaksi yang berbeda terhadap nyeri, diantaranya:
F    Takut
F    Gelisa
F    Optimis
F    Menangis
F    Mengerang
F    Menjerit
F    Mondar mandir
F    Mengepal tangan,dll
Faktor reaksi nyeri
*                  Makna nyeri bagi individu
*                  Tingkat persepsi nyeri
*                  Pengalaman masa lalu
*                  Nilai budaya
*                  Harapan sosial
*                  Kesehatan fisik dan mental
*                  Sikap orang tua
*                  Lokasi nyeri
*                  Perassan takut
*                  usia
2.7       JENIS DAN BENTUK NYERI
*    Jenis nyeri
·                     Nyeri perifer, nyeri ini ada tiga jenis:
o        Nyeri supersial, rasa nyeri yang muncul akibat ranagsangan pada kulit dan mukosa.
o        Nyeri viseral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada reseptor nyeri pad abdomen, kranium, dan toraks.
o        Nyeri alih, yakni nyeri yang dirasakan pada daerah yang jauh dari jaringan penyebab nyeri.
o        Nyeri sentral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medula spinalis, batang otak, dan talamus.
o        Nyeri psikogenik, nyeri yang tidak di ketahui penyebab fisiknya, nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita sendiri.
*    Bentuk nyeri
Nyeri akut
·                     Berlangsung tdk lebih dari 6 bulan
·                     Gejalanya mendadak
·                     Penyebab dan lokasi nyeri sudah di ketahui
·                     Ditandai dengan penegangan otot dan kecemasan
 Nyeri kronis
·                     Berlangsung lebih dari 6 bulan
·                     Sumber nyeri bisa di ketahui/tidak
·                     Hilng tmbul
·                     Tidak dapat di sembuh
·                     Pengindraan nyeri lebih mendalam
·                     Sulit menunjukan lokasi
Dampaknya:
·                     Mudah tersinggung
·                     Kurang perhatian.
·                     Sering putus asa
Perbedaan nyeri akut dan kronis
Karateristik
Nyeri akut
Nyeri kronis
Pengalaman

Suatu kejadian, jika klien baru mngalami episode nyeri
Suatu situasi, status eksistensi nyeri.
Sumber

Sebab eksternal  atau penyakit yang berasal dari dalam

Sumber nyeri tidak diketahui; klien sukar menentukan  sumber nyeri karena penginderaan nyeri yang sudah lebih dalam
Serangan

Mendadak

Bisa mendadak atau bertahap, tersembunyi

Durasi
Transien(sampai 6 bulan
Beberapa bulan hingga beberapa tahun

Pernyataan nyeri

Daerah nyeri umumnya diketahui dengan pasti. Klien yang mengalami nyeri ini sering kali merasa takut dan khawatir dan berharap nyeri dapat segera teratasi. Nyeri ini dapat hilang setelah area yang mengalami gangguan kembali pulih.

Daerah yang nyeri dan yang tidak, intensitasnya menjadi sukar di evaluasi. Klien yang mengalami nyeri ini kerap merasa tidak aman karena mereka tidak tahu apa yang mereka  rasakan. Dari hari ke hari klien mengeluh mengalami keletihan, insomnia, anokresia, depresi,  putus asa, dan sulit mengontrol emosi

Gejala krinis

Pola respon khas,dengan gejala yang lebih jelas

Bervariasi,kdng hllng,kdng bertmbah parah

Perjalanan

Biasanya melaporkan kekeurngn gejala setelah beberapa waktu

Berlngsung terus


2.8       FAKTOR NYERI
*        Etni dan nilai budaya
Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang memengaruhi reaksi terhadap nyeri dan ekspresi nyeri.
Cntoh: individu dari buday tertentu cenderung mengukapkap nyeri yang mereka rasakan,sedngkan budaya lain lebih memilih untuk menahan, mereka tidak ingin merepotkan orang lain.
*        Tahap perkembangan
Anak-anak cendrung kurang mampu mengungkapkan nyeri yang mereka rasakan, dibandingkan dengan orang dewasa, dan lansia lebih tinggi karena penyakit yang di derita.
*        Lingkungan dan individu pendukung
Lingkungan yang bising, tingkat kebisingan yang tinggi, pencahayaan dan aktivitas yang tinggi, serta dukungan dari orang terdekat.
Contoh: individu yang sendiri, tanpa keluarga atau teman-teman akan cenderung merasakan nyeri yang lebih berarti.
*        Pengalaman nyeri sebelumnya
Pengalaman masa lalu  memengaruhi kepekaan terhadap nyeri.individu yang pernah merasakan atau melihat penderit nyeri  merasa terancam dengan nyeri yang akan terjadi.
*         Ansietas dan stres
Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri yang terjadi.ancaman yang tidak jelas asalnya dan ketidak mampuan mengontrol nyeri atau peristiwa sekililingnya dpat mempeberat persepsi nyeri.
2.9       MENGUKUR INTENSITAS NYERI
Hayword (1975) Alat mengukur nyeri painometer. Intensitas nyeri sifatnya subjektif dipengaruhi oleh:
·                     Tingkat kesadaran
·                     Konsentrasi
·                     Jumlah distrasi
·                     Tingkat aktivitas
·                     Harapan keluarga
Skala nyeri Hayward
skala
Keterangan
0
Tidak nyeri
1-3
Nyeri ringan
4-6
Nyeri sedang
7-9
Sangat nyeri,msh bisa di kontrol
10
Sngt nyeri tidak bisa di kontrol

McGill(Mcgill’scale)
Mengukur nyeri dengan menggunakan 5 angka:
0 = tidak nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat
4 = nyeri sngt berat
5 = nyeri hebat
3.1       ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI NYERI
·                     Pengkajian
Pengkajian nyeri yang akurat sangat penting, untuk itu perawata perlu mengkaji semua faktor yang memengaruhi nyeri:
*                  Fisiologi
*                  Psikologi
*                  Perilaku
*                  Emosinal
*                  sosiokltural
·                     Pengkajian nyeri terdiri dua komponen utama:
1.                  Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien
2.                  Observasi langsung pada respon perilaku fisiologi klien
Tujuan pengkajianèuntuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif


Mnmonik pengkajian nyeri
P
Provoking/pemicu yang menimbulkan nyeri
Q
Qualiti /kualitas nyeri (TUMPUL/TAJAM)
R
Regio/daerah = perajalanan
S
Severity/keganasan = intensitas
T
Tme/waktu = serangan, lama, kekerapan, sebab
Riwayat nyeri
·                     Lokasi : Menentukan lokasi nyeri yang spesifik
·                     Intensitas nyeri : Menggunakan skala intensitas
·                     Kualitas nyeri : Rasa yang di tmbulkan
·                     Pola : waktu, durasi, kekambuhan interval nyeri
·                     Faktor presipitasi : Aktivitas tertentu dapat memicu  munculnya nyeri
·                     Gejala yang menyertai : Mual, muntah, pusing, diare
·                     Pengaruh pda aktivitas sehari-hari : Tidur, nafsumakan, konsentrsi, pekerjaaan, hubgn pernikahan, aktivitas di rumah, emosional
·                     Sumber koping : Pengaruh agama atau budaya
·                     Respon efektif : Takut, lelah, depresi.
3.2       OBSERVASI RESPON PRILAKU & FISIOLOGI
Respon nonverbal yang bisa dijadikan indikator nyer :
Ekspresi wajah:
·                     Menutup mata rapat-rapat
·                     Menggigit bibir bawah
·                     Respons vokalis
·                     Erangan
·                     Manangi
·                     Berteriak 
·                     Gerakan tubuh
·                     Menendang-nendang
·                     Mebolak balikan tubuh
Respon fisiologi
*    Nyeri akut:
·                     Peningkatan tekanan darah,nadi,pernapasan
·                     Diaforesis
·                     Dilatasi pupil
·                     Jika nyeri belangsung lama,saraf  simpatik telah beradaptasi,respon fisiologi tersebut mungkin akan bekurang atau bahkan tdak ada
3.3       PENETAPAN DIAGNOSA
Menurut NANDA(2003), diagnosa keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri atau ketidak nyamanan adalah:
F     Nyeri akut
F    Nyeri kronis
Saat menulis pernyataan diagnoesa ,perawat harus menyebuttkan lokasinya(nyeri pegelangan kaki kanan)
3.4       PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
·                     Tujuan asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami ketidaknyaman atau nyeri bervariasi,bergantung pada diagnosis dan batasan karakteristiknya.
*    Nyeri akut
·                     Trauma pada perineum slm persalinan atau kelahiran
·                     Trauma jaringan dan refleks spasme otot
·                     Inflamasi (saraf, sendi, tenton, otot)
·                     Efek kanker
·                     Kram abdomen,diare,muntah
·                     Inflamasi dan spasme otot polos
·                     Trauma jaringan dan spsme otot refleks
·                     Demam
·                     Respons alergi
·                     Iritan kimia
Kriteria hasil individu akan menyampaikan kepuasan setelah tindakan peredam nyeri yang diberikan.
Intervensi  umum
·            kaji faktor yang menurunkan toleransi nyeri (ketidak percayaan orang lain, kurang pengetahuan, keletihan, kehidupan yang menonton)
·            kurangi atau hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri
F    Ketidak percayaan orang lain
o     sampaikan penerimaan anda atas respons klien terhadap nyeri
o     akui nyeri yang klien rasakan
o     jelaskan pada klien bahwa bahwa anda mengkaji nyeri karena ingin memahami nyeri yang klien rasakan dengan baik (bukan untuk memastikan bahwa nyeri benar-benar terjadi)
o     jelaskan tentang konsep nyeri sebagai pengalaman yang bersifat pribadi
o     diskusikan alasan mengapa klien dapat mengalami peningkatan atau penurunan nyeri
o     Kurang pengetahuan
§ dorong kelurga untuk memberikan perhatian ,juga pada saat nyeri sedanag tidak terjadi
§ jelaskan mengenai mengenai penyebab nyeri kepada klien,jika penyebabnya diketahui
§ jelaskan lamanya nyeri akan berlangsung,jika dsiketahui secara pasti,
§ jelaskan tentang pemeriksaan diagnosa dan prosedur  yang akan dilakukan secara rinci
o   Keletihan
§ Tentuka penyebab keletihan
§ Jelaskan bahwa nyeri dpat mendukung terjadinya stres
§ Beri kesempatan klien untuk istirahat pada siang hari
§ Konsultasi dengan dokter untuk meningkatkan dosis obat
o   Kehidupan yang mononton
§ Diskusikan bersama klien dan keluarga mengenai manfaat terapieutik dari metode distraksi
§ Jelaskan bahwa distraksi biasanya akan meningkatkan intensitas nyeri
§ Variasika lingkungan
§ Ajarka beberapa metode distraksi
·            Kolaborasi bersama klien untuk menentukan metoda mana yang digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri
·            Pertimbangkan kemauan klien,hal yang disukai,kontraindikasi,dll
·            Jelaskanberbagai metode pereda nyer
·            Diskusikan metoda nyeri yang akan di pakai
·            Beri pereda nyeri yang optimal
o     Kaji respons pasien terhadap obat-obat pereda nyeri
o     Kurangi atau hilangi efek smping narkotika umum
o     Bantu keluarga merespons positif terhadap pengalaman nyeri
o     Kaji pengetahuan keluarga dan respons terhadap nyeri
§ Beri klien kesempatan untuk mendiskusikan ketakutan, kemarahan, dll
§ Libatkan keluarga dalam prosedur untuk menurunkan nyeri
§ Berika informasi kepada klien setelah nyeri hilang
§ Dorrong klien untuk mendiskusikan nyeri yang dialami
§ Beri pujian untk kesabarn pasien
§ Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi
Rasional
·                     Jika klien harus meyakinkan tenaga kesehatan bahwa dia merasa nyeri, kecemasan akan semakin meningkat dan persepsi nyeri
·                     Klien yang mendapatkan penjelasan tentang sensasi sesungguhnya yang akan ia rasakan sebelum menjalani prosedur yang menyakitkan
·                     Penelitian membuktikan bahwa otak manusia akan menyekresikan endorfin yang menghilangkan rasa nyeri
·                     Penggunaan metode pereda nyeri noninvansin
·                     Individu dewasa dan anak-anak yang mengalami nyeri merasa tubuh dan kehidupanya kehilangan konrol
·                     Tidur yang tdk cukup dapt menurunkan individu untk menolerin nyeri
·                     Penataan nyeri seharusnya dilakukan secara agresif dan individual
·                     Intervensi nonfarmakologi menjadi pendekatan tindakan utama untuk nyeri

3.5       MANAJEMEN NYERI TERDIRI DARI :
1.    Farmakologis (kolaborasi)-------penggunaan analgetik
Mengganggu penerimaan/stimuli nyeri dan interpretasinya dengan menekan fungsi talamus & kortek serebri.
2.    Pengelolaan non farmalogi
a.         Teknik masase
Tidakan keperawatan dengan cara masase,dilakukan pada daerah superfesial atau otot, tulang.
Hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya sirkulasi.
Tujuan
·                     Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase
·                     Meningkatkan relaksasi
Alat dan bahan:
·                     Minyak untuk massase
·                     handuk
Prosedur kerja
1)     Jelaskan  prosedur yang akan dilakuakn
2)     Cuci tangan
3)     Lakukan mesase pada daerah yang dirasakan nyeri slma 5-10 menit
4)     Lakukan dengan telapak tngan dan jari dengan tekanan halus
·                     gerakan tangan selang seling (tekanan pendek, cepat, bergantian tangan) pinggang
o        Teknik remasan( menguap otot bahu)èbahu
o        Gerakan menggesek dengan ibu jari dan memutarèpunggung dan pinggang
o        Teknik eflurasi dengan kedua tanganèpunggung dan pinggang
o        Teknik petrisasi, menekan punggung secara horizontal
o        Tknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari daerah pinggang
b.        Kompres panas basah
Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang mengalani nyeri,resiko terjadi infeksi luka,dan kerusakan fisik
TUJUAN
·                     Memperbaiki sirkulasi
·                     Mengilangkan edema
·                     Meningkatkan drainasrpus
·                     Mengurangi rasa nyeri
Kompres basah pada luka terbuka
1)     Gunkan srung tangan
2)     Bsahi kasa steril dengan larutan pada magkuk kecil lalu peras
3)     Letakan perassan kasa pada daerah luka
4)     Tutup basa basah denga kering
5)     Tutup dengn balutan atau displester
6)     Cuci tngan
7)     Catat keadaan luka.drainase.warna,integritas,dan respon pasien
Kompres panas basah dengan buli-buli
1)     Buli-buli diisi air/larutan hangang buli-buli 1/3-2/3 bagian
2)     Di bungkus dengan kantong buli-buliah
3)     Letakan pada deerah luka
4)     Catt
5)     Cuci tngan
Kompres menggunakan elektrikal pad
1)    Periksa tegangan listrik
2)    Pasang stop kontak
3)    Atur panas
4)    Letakan electrical pad pada bagian yang akan di kompres
5)    Catt
6)    Cuci tngan
c.         Kompres dingin basah
·                      Tidakan untuk memberikan rasa dingin dengan menggunkan lap atau kain yang di celupkan ke dalam air dingin,dilakukan pada paha
Tujuan
·                     Menurunkan suhu tubuh pada penderita nyeri
Alat dan bahan
·                     Baskom berisi air dingin
·                     Pengalas
·                     Kain
·                     Termometer
Cara kerja
·                     Jelaskan prosedur pda pasien
·                     Cuci tngan
·                     Ukur suhu tubuh
o        Pasang pengalas di bawah tempat yang akan di kompres
o        Basahi kain dengan air dingin
o        Letakan kainyang telah di basahi pada daerah aksila,dahi,atau lipatan paha
o        Cuci tngn
d.        Rendam
Digunakan cairn hangat yang dapat dilakukan pada daerah tangan, kaki, glutea, pada seluruh tubuh yng mengalmi gngguan integritas, sirkulasi, ketegangan otot, dan luka kotor.

Tujuan
·                     Mengendor oto,tendon,dan ligamen
·                     Menghilngkan nyeri dan peradangan
·                     Mempercept penyembuhab jaringan
·                     Memperbaiki sirkulasi
·                     Membersihkan luka kotor
e.       Sentuhan terapeutik
Teori ini mengatakan bahwa individu yang sehat mempunyai keseimbangan energi antara tubuh dengan lingku;ngan luar. Orang sakit berarti ada ketidakseimbangan energi, dengan memberikan sentuhan pada klien, diharapkan ada transfer energi dari perawat ke klien.
f.     Akupresur
Pemberian penekanan pada pusat-pusat nyeri.

g.    Guided imagery
Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan, tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang tenang serta konsentrasi dari klien. Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan harus dihentikan. Tindakan ini dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri akut.
h.     Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola), distraksi audio (mendengar musik), distraksi sentuhan (massase, memegang mainan), distraksi intelektual (merangkai puzzle, main catur)


i.      Anticipatory guidence
Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri. Contoh tindakan: sebelum klien menjalani prosedur pembedahan, perawat memberikan penjelasan/informasi pada klien tentang pembedahan, dengan begitu klien sudah punya gambaran dan akan lebih siap menghadapi nyeri.
j.      Hipnotis
Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif. 
k.    Biofeedback
Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respon tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan migren, dengan cara memasang elektroda pada pelipis.
l.      Stimulasi kutaneus
Cara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah cara ini bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. Bisa dilakukan dengan massase, mandi air hangat, kompres dengan kantong es dan stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS/ transcutaneus electrical nerve stimulation). TENS merupakan stimulasi pada kulit dengan menggunakan arus listrik ringan yang dihantarkan melalui elektroda luar.
















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat ojektif. Hanya orang yang merasakan yang bisa mengungkapkan. Kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi rasa yang tidak nyaman atau nyeri ini, perawat perlu memperhatiakn, mengkaji konsep dasar nyeri pada klien yangmengalami gngguan keamaman.
Saran
Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini. Kita bisa menerapkan dan membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah gengguan tidak nyaman ini dalan kehidupan.










DAFTAR PUSTAKA
Elvi,2012.Makalah Konsep Dasar Nyeri. http:///C:/Users/WIN7/Downloads/makalah%20konsep%20dasar%20nyeri%20_%20elvimonasari.htm . (Diakses pada tanggal 19 November 2012).
AliSadikin,2010.Asuhan Keperawatan. http:///C:/Users/WIN7/Downloads/Teknik%20Relaksasi%20dan%20Distraksi%20Asuhan%20Keperawatan%20_%20Ali%20Sadikin%20Skep.,Ns.htm . (Diakses pada tanggal 20 November 2013)   
Powered by Blogger