Makalah Kebutuhan Gizi pada Bayi

MAKALAH ILMU GIZI
KEBUTUHAN GIZI BAYI









Disusun oleh:
Ade Febriana                          : 13.089
Dani Aryanto                          : 13.096
Didik Aji Asmoro                   : 13.098
Ifvana Endah M.                     : 13.107
Rully Nurul Alfian                  : 13.125

AKADEMI KEPERAWATAN YAKPERMAS BANYUMAS
TAHUN AJARAN 2013-2014

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat Ridho Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kebutuhan Gizi Untuk Bayi
 Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih untuk semuanya yang sudah mau membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik.
Semoga makalah "Kebutuhan Gizi Untuk Bayi" ini bermanfaat bagi kita semua.

Sokaraja, 22 September 2013,

  Penyusun











DAFTAR ISI

Kata Pengantar  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Keadaan Fisiologis Bayi
B.     Kebutuhan Gizi Untuk Bayi
C.     ASI
D.    Gizi Buruk
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA










                                                            BAB  I
                                                  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Gizi adalah suatu  proses  organisme  menggunakan  makanan  yang
dikonsumsi secara normal melalui proses  digesti,  absorpsi,  transportasi,  penyimpanan,  metabolisme, dan  pengeluaran  zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ   serta   menghasilkan  energi. Akibat    kekurangan  gizi,  maka   simpanan   zat  gizi  pada  tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan apabila keadaan ini  berlangsung  lama  maka  simpanan  zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan  jaringan.  Pada saat  ini  orang  bisa  dikatakan  malnutrisi. KEP seseorang yang gizi buruk disebakan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam  makanan sehari – hari. Pada umumnya penderita KEP berasal dari keluarga  yang  berpenghasilan rendah, tanda – tanda  klinis  gizi  buruk  dapat  menjadi i ndicator  yang  sangat  penting  untuk  mengetahui   seseorang menderita gizi buruk.
            Kebutuhan tubuh akan zat gizi ditentukan oleh banyak factor.  Data
komposisi zat gizi   bahan   makanan   yang   berhubungan   dengan berbagai proses pengolahan belum cukup tersedia, pemeriksaan  zat gizi spesifik bertujuan  untuk  menilai  status  gizi. Zat  gizi yang  terdapat pada Angka Kecukupan   Gizi  (AKG)    hanyalah    gizi   yang   penting   yaitu   energi,   protein,   vit A,  C,  B 12, Tiamin,  Riboflavin,  Niasin,  Asam  Folat,  Kalsium,  Fosfor, Zat Besi, Zink, dan Yodium (Fajar, Ibnu, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC)
B.       Rumusan Masalah
a.       Bagaimana keadaan fisiologis bayi ?
b.      Bagaimana mengetahui kebutuhan gizi bayi ?
c.       Apa yang dimaksud dengan ASI ?
d.      Apa yang dimaksud dengan gizi buruk ?
C.       Tujuan
a.       Mengetahui keadaan fisiologis bayi .
b.      Mengetahui kebutuhan gizi bayi .
c.       Mengetahui tentang ASI .
d.      Mengetahui tentang gizi buruk .



                                                BAB II
                                                     PEMBAHASAN
A.  Fisiologis Bayi
*      Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adl: Bayi yg baru dilahirkan sampai dgn umur 4 mgg
*      BBL normal adl Bayi yg baru dilahirkan pd kehamilan cukup bulan, BB bayi antara 2500 gram sampai dgn 4000 gram & tanpa tanda asfiksia & penyakit penyerta lainya.
*      Neonatal  Dini  adl BBL sampai dgn usia 1 mgg
*      Neonatal  lanjut  adl BBL dari usia 8 hari sampai dgn usia 28 hari.
Ciri-ciri Umum BBL normal
*      Bernafas & menangis spontan
*      Frekuensi berkisar 180x/menit
*      Warna kulit kemerah – merahan & terdapat verniks caseosa atau bersih
*      Lemak subkutan cukup tebal
*      Rambut lanugo & rambut kepala tumbuh dgn baik
*      Aktifitas atau gerakan aktif ekstremitas dalam keadaan afleksi
*      BB berkisar antara 2500 – 3000 gr
*      PB antara 50 – 55 cm
*      Ukuran kepala a/l : FO 34 cm, MO 35 cm, SOB 32 cm









B.  Kebutuhan Gizi Bayi
             Di usia 0 hingga 6 bulan, sumber gizi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung gizi yang sangat lengkap sehingga sudah mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia 12 bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat. Kalori merupakan gizi untuk bayi yang sangat vital di masa ini.
Berdasarkan angka kecukupan gizi bagi orang Indonesia, rata-rata usia 7-12 bulan memiliki berat badan normal 8.5 kg dan tinggi atau panjang badan 71 cm.

Nutrisi/gizi yang dibutuhkan bayi :
• Karbohidrat: nasi/roti/mie/kentang untuk zat tenaga dan memberi rasa  kenyang
   Protein: lauk hewani (telur, ikan, daging sapi, ayam/bebek, susu sapi); lauk
nabati ( tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang kedele, susu kedele) untuk zat pertumbuhan, antibodi dan daya tahan tubuh
   Vitamin dan mineral: buah-buahan matang dan sayuran berwarna terang sebagai zat pengatur dan pelindung serta sumber serat

C.  ASI (Air Susu Ibu)
Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya.
a.      Kandungan yang terdapat dalam ASI
  • Protein à lactalbumin 60%,casein 40%,protein lain : lysozym & lactoferrin sbg anti infeksi,ASI jg punya kadar immunoglobulin tinggi yg beri perlindungan thd infeksi coli & virus.
  • Lemak à jml lemak ASI sekitar 3,5 % (berubah sesuai dg diit ibu),kaya akan lipase,enzym menyerap lemak utk dijadikan sbg Asam Amino.
  • Karbohidrat à yg plg byk Lactose (6,5–7%) membantu pertumbuhan lactobasillus & sbg absorsi kalsium pd bayi.
  • Air à Jml air yg dikandung sekitar
            87-87,5% dg berat jenis 1.030 – 1.032
§  Garam Mineral à Jmlnya hanya 0,2% mengandung sodium,kalsium,besi yg jmlnya lebih sedikit dr susu sapi
  • Vitamin à tergantung pd kadar vit yg dimakan o/ ibu,ttp ASI ttp mengandung semua vitamin,kadar vit A yg tinggi & vit D yg rendah.
  • Bakteri à umumnya ASI bebas dr bakteri, kecuali pd keadaan2x spt mastitis,tuberkolosis,tifus & lain2x septikemia pd ibu.
b.      Manfaat ASI
        ASI mempunyai manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu menyusui. Keluarga dan Negara juga memperoleh manfaat dari ASI.

Manfaat ASI bagi Ibu
-          Aspek kesehatan ibu
 Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae.
-          Aspek keluarga berencana
 Merupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11 bulan.
-          Aspek psikologis
 Ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui.
Manfaat ASI bagi Bayi
-          Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi.
-          Mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.
-          Mengandung zat protektif
-          Terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi.
-          Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
-          Sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut  akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.
-          Menyebabkan pertumbuhan yang baik
-          Bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.
-          Mengurangi kejadian karies dentis
 Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
-          Mengurangi kejadian maloklusi
Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
Manfaat ASI bagi Keluarga
-          Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat mengurangi biaya berobat.
-          Aspek psikologis
Kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
-          Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan saja serta tidak merepotkan orang lain.
Manfaat ASI bagi Negara
-          Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta angka kesakitan dan kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.
-          Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.
Dengan adanya rawat gabung maka akan memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit.
-          Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui, diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar untuk membeli susu formula.
-          Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
Anak yang dapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
c.       Komposisi ASI
            Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
·         Kolustrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
·         ASI transisi
            ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.
·         ASI mature
            ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.
Tabel 1. Komposisi Kandungan ASI
Kandungan                 Kolustrum       Transisi            ASI mature
Energi (kg kal)            57,0                 63,0                 65,0
Laktosa (gr/100 ml)     6,5                   6,7                   7,0
Lemak (gr/100 ml)      2,9                   3,6                   3,8
Protein (gr/100 ml)      1,195               0,965               1,324
Mineral (gr/100 ml)     0,3                   0,3                   0,2
Immunoglubin             -                       -                       -
 Ig A (mg/100ml)        335, 9              -                       -
 Ig G (mg/100 ml)       5,9                   -                       2,9
 Ig M (mg/100 ml)       17,1                 -                       2,9
Lisosin (mg/100 ml)    14,2-16,4         -                       24,3-27,5
Laktoferin                   420-520           -                       420-520
Sumber : Pelatihan Manajemen Laktasi, RSCM, 1989.

d.      Kecukupan ASI
Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :
-          Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir 2 minggu setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.
-          Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada triwulan ke 1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan, triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 :250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun.
-          Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
-          Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.
-          Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.

e.       MPASI (Makanan Pendamping ASI)
            Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
Jenis MPASI
Jenis MPASI diantaranya:
-          Buah-buahan yang dihaluskan / dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya, jeruk, tomat.
-          Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
-          Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng / karton / sachet.
Tujuan Pemberian MPASI
Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
-          Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
-          Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
-          Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
-          Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI:
-          Perhatikan kebersihan alat makan.
-          Membuat makanan secukupnya.
-          Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
-          Buat variasi makanan.
-          Ajak makan bersama anggota keluarga lain.
-          Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.
-          Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
Cara Pengelolaan Makanan Bayi
-          Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang diperlukan makanan pendamping ASI.


Definisi Pemberian Makanan Bayi
Pemberian ASI eksklusive (Exclusive breastfeeding)
Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas.
Pemberian ASI Predominan(Predominant breastfeeding)     
Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh.
Pemberian ASI Penuh (Full breastfeeding)   
Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI predominan.
Pemberian Susu Botol (Bottle feeding)          
Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol.
Pemberian ASI Parsial (Artificial feeding)     
Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan lain.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat waktu (Timely complementary feeding)       
Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan pada Bayi
            Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :
Kerjasama ibu dan anak.
            Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak.
 Memulai pemberian makan sedini mungkin.
            Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan azotemia.
Mengatur sendiri.
            Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan.
f.       Faktor kekebalan yang ada pada ASI
  • Faktor pertumbuhan Lactobasillus bifidus
à tumbuh cpt & berkembang biak pd sal mkn bayi yg dpt ASI à mengubah laktosa mjd as. Asetat & as. Laktat à suasana asam menghambat pertumbuhan E.coli (sebabkan bayi diare)
  • Faktor anti Staphylokok à semacam as. Linoleat yg mrpk asam lemak tdk jenuh.
  • Antibodi thd penyakit à batuk rejan, difteri, radang paru. Sal pencernaan, Virus (radang otak,gondongan, influensa & cacar).
  • Komplemen à berguna u/ merusak bakteri sehingga kuman dpt mudah dimkn o/ sel darah putih, juga sbg penawar alergi.
  • Lisosim à berkhasiat memecah dinding sl bakteri, jmlnya 300x lebih byk dr susu sapi, zat ini jg tahan thd keasaman lambung.
  • Laktoperoksidase à S/ enzim yg bersama dg zat lain akan berdaya pembunuh staeptokok.
  • Laktoferin à S/ ikatan besi & protein yg berdaya anti staphylokok & E.coli.

D.   Pengertian Gizi Buruk
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
a.         Penyebab Gizi Buruk
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu :
  1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
  2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
  1. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
  2. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
  3. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada balita, yaitu:
  1. Keluarga miskin
  2. Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
  3. Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare.
b.        Indikasi Gizi Buruk
Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang bisa dijumpai pada anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. Sedangkan gejala klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga tipe: marasmus, kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor.
c.         Tipe Gizi Buruk
Tipe gizi buruk terbagi menjadi tiga tipe yaitu Kwasiorkor, Marasmus dan Marasmic-Kwashiorkor.
*       Kwasiorkor
Kwasiorkor memiliki ciri-ciri:
  1. Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung kaki dan wajah) membulat dan lembab
  2. Pandangan mata sayu
  3. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok
  4. Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel
  5. Terjadi pembesaran hati
  6. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
  7. Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis)
  8. Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut
  9. Anemia dan diare.
*       Marasmus
Marasmus memiliki ciri-ciri:
  1. Badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit
  2. Wajah seperti orang tua
  3. Mudah menangis/cengeng dan rewel
  4. Kulit menjadi keriput
  5. Jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar)
  6. Perut cekung, dan iga gambang
  7. Seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
  8. Diare kronik atau konstipasi (susah buang air).
*       Marasmic-Kwashiorkor
Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.

d.        Pencegahan Gizi Buruk
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak
  1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
  2. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
  3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter.
  4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.
  5. Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
e.         Gagal Tumbuh
Gagal tumbuh adalah bayi atau anak dengan pertumbuhan fisik kurang secara bermakna dibanding anak sebayanya.
Tanda-tanda gagal tumbuh
  1. Kegagalan mencapai tinggi dan berat badan ideal
  2. Hilangnya lemak dibawah kulit secara signifikan
  3. Berkurangya massa otot
  4. Infeksi berulang.
Faktor penyebab gagal tumbuh
  1. Faktor sosial, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak.
  2. Faktor kemiskinan, rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhan paling mendasar sering kali tidak bisa dipenuhi.
  3. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersediaan bahan pangan.
  4. Infeksi, disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
f.         Pengobatan Gizi Buruk
  1. Pada stadium ringan dengan perbaikan gizi.
  2. Pengobatan pada stadium berat cenderung lebih kompleks karena masing-masing penyakit harus diobati satu persatu. Penderitapun sebaiknya dirawat di Rumah Sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh.












BAB III
PENUTUP
a.    Kesimpulan
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari. Kecukupan zat gizi berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak.Kasus gizi buruk bukanlah jenis penyakit yang datang tiba-tiba begitu saja. Tetapi karena proses yang menahun terus bertumpuk dan menjadi kronik saat mencapai puncaknya. Masalah defisiensi gizi khususnya KKP menjadi perhatian karena berbagai penelitian menunjukan adanya efek jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak manusia

b.  SARAN
Tanpa data dan informasi yang cermat dan lengkap sebaiknya jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa adanya gizi buruk identik dengan kemiskinan. Dan seharusnya para ibu mengupayakan sesuatu yang terbaik untuk anaknya yang nantinya anak tersebut dapat menolong sang ibu. Ibu jangan mudah menyerah hadapilah semuanya itu, saya yakin pasti akan ada jalan keluarnya











DAFTAR PUSTAKA
Doflamingo Alifan,2013.Ketahui Kebutuhan Gizi Bayi. file:///C:/Users/WIN7/Downloads/ketahui-kebutuhan-gizi-bayi.html ( Diakses pada tanggal 21 September 2013 )
Kaler ,2011.Makalah Gizi Buruk.http:///C:/Users/WIN7/Downloads/makalah-gizi-buruk.html ( Diakses pada tanggal 19 September 2013)
Lusa,2013.Prinsip Gizi Seimbang. http:///C:/Users/WIN7/Downloads/Gizi%20Seimbang%20Bagi%20Bayi%20_%20Gizi%20_%20LUSA.htm  (Diakses pada tanggal 20 September 2013)

Powered by Blogger